
Yang dimaksud dengan syukur nikmat itu adalah suatu sikap menghargai akan segala nikmat yang telah allah swt berikan kepada kita dengan meletakkan / menggunakan nikmat-nikmat tersebut pada tempat / posisi yang seharusnya ( Haq ) sebagai bukti bahwa kita berterima kasih kepada allah swt sekaligus menjadi sarana buat mendekatkan diri kepada allah swt.
Namun sebaliknya jika nikmat-nikmat tersebut diletakkan / digunakan pada hal-hal yang bathil maka jelaslah ia telah kufur nikmat.
Sebagai gambaran :
Allah swt menganugerahi kita nikmat ilmu maka hendaknya nikmat tersebut kita gunakan untuk melakukan sebesar-besar hal yang bisa memberikan kemanfaatan yang utamanya untuk diri maupun orang lain.
Allah swt memberikan nikmat berupa umur maka umur tersebut untuk diisi dengan tidak melakukan hal-hal yang tidak bertentangan dengan kaidah/norma agama, masyarakat serta bangsa dan negara seperti mencuri/merampas hak-hak orang lain,menciptakan suasana hidup yang tidak nyaman didalam masyarakat seperti melakukan teror, dsbnya
Allah swt memberikan nikmat berupa kelebihan harta namun tidak digunakan untuk meringankan beban hidup saudara-saudaranya yang tidak mampu lewat Zakat , infaq dan sedekah melainkan malah berperilaku sebaliknya dengan semakin menumpuk-numpuk harta untuk selanjutnya berlaku Ria', u'jub, dan takabbur pada orang lain.
Allah swt memberikan nikmat kekuasaan namun kekuasaannya tersebut digunakan untuk menjajah,melakukan penganiayaan secara besar-besaran dengan berdali demi kpentingan bersama / bangsa, mengeruk kekayaan masyarakat bangsa dan negara untuk sebesar-besar kpentingan diri dan kelompoknya, dsbnya.
Dan masih banyak lagi nikmat-nikmat lainnya, sampai pada suatu firman allah swt " Jika Lautan dan lainnya dijadikan tinta untuk menuliskan nikmat-nikmat allah maka seketika keringlah semua itu sebelum habis terhitung semuanya......ALLAHU AKBAR
Mari kita tarik tauladan dari diri rasulullah saw dimana pernah suatu ketika beliau sholat, sewaktu ruku'nya beliau menangis, ketika sujud beliau masih menangis sehingga kemudian bilal bertanya pada beliau " Apakah gerangan yang membuat engkau menangis wahai baginda rasul padahal allah swt telah menghapus dosa-dosa engkau yang telah lalu dan masa yang akan datang " seketika nabipun menjawab " tidakkah aku ini hamba yang pandai bersyukur ? SUBHANALLAH.
Lihatlah lagi pengalaman Nabiullah Sulaiman as ketika beliau dan bala tentaranya melalui suatu lembah dimana seketika itu beliau mendengar ucapan segerombolan semut untuk segera bersembunyi agar tidak terinjak-injak oleh nabiullah dan pasukannya yang tengah melintas agar tidak terlindas ( terinjak-injak ) sedang mereka tidak menyadarinya (bala tentara).
kemudian nabiullah Sulaiman as seketika tersenyum untuk kemudian berdoa " Ya tuhanku, berilah hamba ilham untuk tetap mensyukuri nikmatmu yang telah engkau erikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku serta untuk mengerjakan amal saleh yang engkau ridhai dan masukkanlah aku kedalam golongan Hamba-Hambamu yang Shaleh '
dari gambaran tersebut diatas maka pantaslah jika Syukur nikmat itu merupakan sebagian dari iman karena begitu luas serta besar sekali pengaruhnya bagi diri kita dan bagi makhluk-makhluk ciptaan allah lainnya dalam hidup dan kehidupan ini.



