Jumat, 29 Agustus 2008

Fitrah


Fitrah Kita selaku Hamba Allah dalam pengertian Maknawiyah berarti Suci,Bersih,Tiada Noda.Namun dalam arti yang Hakiki berarti BUKANLAH APA-APA Utamanya dihadapan Allah SWT.

Namun dalam dekade sekarang ini pemahaman tentang arti fitrah sudah mengalami pergeseran yang begitu jauh dari kenyataan yang seharusnya ( HAKIKI )....Umumnya mereka hanya memahami hanya sebatas maknawiyah saja.

Karena hal itu pula banyak menimbulkan pergeseran Tauhid kita selaku Hamba Allah,baik dalam hal adab/sikap bathin maupun dalam praktek nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Malah yang lebih buruk lagi banyak terjadinya pengkultusan dimana akibatnya hingga sudah melewati batas hamba.mereka yang telah terlanjur memandang suci dirinya mulai melihat bahwa orang lain itu rendah,rusak,hina,buruk sedang hanya dirinya yang suci/baik.

Hal itu Notabene merupakan gambaran suatu keadaan seorang insan yang telah melenceng jauh dari aqidah dan berperan aktif menimbulkan kerusakan-kerusakan aqidah dan akhlak.

Mari kita tarik pelajaran dari Fir'aun yang karena telah melampaui batas tertinggi pengkultusan dirinya/memandang suci dirinya,hingga LANCANG SELANCANG-LANCANGNYA mengaku bahwa dialah Tuhan,dan hanya dia yang berhak disembah oleh mereka-mereka yang jadi pengikut-pengikutnya,NAUZUBILLAHIMINDHALIK.

Itu tidak lain karena lemahnya Iman dan begitu dahsyatnya tipu daya Iblis / syetan terkutuk hingga menjerumuskan manusia ke lembah yang paling hina sekali dan mengundang murka allah yang luar biasa dahsyat akibatnya.

Karenanya Mari kita bersama-sama kembali mengkaji,menghayati,dan mengamalkan arti fitrah yang sesungguhnya bukan hanya dari segi maknawiyahnya saja namun terlebih-lebih lagi dari segi Harfiah / Hakiki.agar kita sadar sesadar-sadarnya bahwa sememangnya hanya hanya ALLAH SWT saja yang berhak di Sembah dan berusaha menyelaraskan kembali dengan sunah-sunah rasul pilihan ALLAH SWT yaitu NABI kita MUHAMMAD SAW.

Dengan harapan agar selamatlah Akal fikiran dan Hati kita dan berbahagia Dunia Akhirat karena dengan tetap Konsisten menuruti Tuntunan / Pedoman ALQUR'AN DAN AS SUNNAH..amin ya rabbal alamin.

Kejujuran


Semua orang pasti tau apa itu kejujuran namun sudahkah tau makna hakiki yg sebenarnya ?
Kejujuran itu berarti mengakui apa adanya baik diri, hal, maupun keadaan.
untuk dapat mengakui saja sudah merupakan perang yg hebat dlm diri seseorang, dimana tarik-menarik antara hakiki dan keegoisan begitu kuat.
Jika kecenderungannya kepada hakiki maka insyaallah ia mendekat pada kebenaran namun jika sebaliknya jika kecenderungannya mendekat pada keegoisan maka sangat-sangat diragukan kejujurannya karena bisa jadi ianya hanya sebuah sandiwara semata.
Dan dititik ini pula banyak orang yg gagal mengidentifikasikan dirinya apakah dia sudah benar-benar jujur ataukah belum sama sekali.
Padahal harus diketahui bahwasanya kejujuran itu sebuah potensi dasar buat PENGENALAN DIRI...seperti apa dan bagaimana dirinya yg sesungguhnya.
Dan berangkat dari pengenalan diri tersebut pula kita dapat MEMBANGUN DIRI menjadi seseorang yang akan dapat berbuat lebih banyak dalam segala hal serta berguna baik itu untuk kepentingan diri sendiri maupun buat kepentingan orang lain.
Mari sama-sama kita teladani kepribadian rasulullah saw...dimana dengan kejujurannya hingga ia menjadi insan yg bisa dipercaya bukan hanya oleh kawan bahkan juga lawan sehingga beliau dapat membangun sebuah peradaban islam yg sungguh amat luar biasa sejak beliau dihadirkan hingga akhir zaman kelak..insyaallah.
Amin ya rabbal alamin

Ikhlas


Ikhlas adalah sebuah manifestasi akan hakikat bahwa segala sesuatu yang bernama makhluk adalah milik allah swt


Ikhlas....sememangnya mudah untuk di ucapkan tapi pada kenyataannya sangat berat untuk diwujudkan baik dalam hal sikap bathin maupun sikap lahir.

Jika seseorang telah mampu meleburkan dirinya dari beberapa sifat yang seringkali menjadi penghalang terbentuknya keikhlasan seperti kesombongan dan kemunafikan,itu saja belum cukup buat mewujudkannya.

masih ada hal utama yang harus senantiasa ada yaitu tiada lain ialah sikap berpasrah diri alias penyerahan diri secara total pada sang khalik allah swt dengan menyadari sesadar-sadarnya bahwasanya setiap yang bernama hamba / makhluk pada hakikatnya semua milik allah swt.

kalaupun kini kita merasa telah memiliki sesuatu hal atau barang...itu notabene hanyalah amanah dan titipan.

yang setiap saat dan setiap waktu akan ditarik atau di ambil kembali oleh sang pemilik sejati yaitu allah swt...persoalannya kapan, berapa besar/banyak,dan dimana...itu sepenuhnya merupakan rahasia allah yang telag digariskannya dalam lauh mahfudz dan dalam perjalanan takdir setiap hamba2nya.

Kenapa kita harus bersedih karena merasa telah kehilangan akan sesuatu,jika pada dasarnya kita tau bahwa diri kita dan semua yg ada akan kembali juga semua padanya.

Bukalah pintu keikhlasan seluas-luasnya karena daripada allah swt semua berasal dan hanya padanya jua semua akan kembali...mudah-mudahan kita semua menjadi hamba-hambanya yang senantiasa mawas diri,sabar juga ikhlas serta senantiasa disayangi dan dicintai oleh allah dan rasulnya,yaitu nabi besar Muhammad saw.....irhamna ya allah...amin yaa rabbal alamin.

Taubatan nasuha


Taubatan Nasuha yang artinya kembali ke jalan ALLAH SWT, pertanyaannya kenapa harus kembali kejalan allah swt, tentunya ini memiliki sebab.
Bisa jadi karena telah terpeleset jauh dari jalan yg ditentukan allah swt dengan melakukan hal-hal yg dilarang alias ingkar dari apa-apa yang diperintahkan.
Apa saja yg menjadi bukti bahwa seseorang telah kembali taubat diantaranya :
MENYESALI PERBUATAN YANG TELAH DILAKUKAN
BERJANJI UNTUK TIDAK MENGULANGINYA LAGI

namun ada hal yang lebih utama lagi yaitu melakukan upaya-upaya perbaikan atas bekas-bekas yang telah dilakukan baik pada dirinya maupun pada apa saja dan siapa saja yang terkena dampak dari perbuatan buruk alias kerusakan-kerusakan masa lalunya dalam rangka membenahi diri ke depan agar lebih baik dan lebih membawa manfaaat / kebaikan bagi sesama hamba allah swt.
Banyak yang melupakan hal ini sehingga terkesan bahwa niatnya bertaubat tidak sungguh-sungguh atau hanya merupakan kedok semata.
sebagai contoh dia telah menganiaya orang lain tapi tidak minta maaf dan tidak melakukan upaya perbaikan atas bukti permintaan maafnya tersebut semisal membantu mengurangi dampak buruk yang di timbulkan dari dosa masa lalunya.
dan berangkat dari itu kemudian barulah melakukan hal-hal positif lainnya sebagai langkah awal sekaligus tujuan utama hidup dan kehidupannya.
Akhir kata tak ada gading yang tak retak dan karena itupula sebagai insan yang baik harus senantiasa tau dan menyadari itu semua sebagai suatu bagian dari kasih sayang allah swt

Senantiasa pula perbanyak ISTIGHFAR kepada allah swt sebagai suatu permohonan maaf kepada allah maupun dalam suatu proses upaya Pengembalian Fitrah kita yang hakiki ... insyaallah.

Senin, 04 Agustus 2008

Bismillahirahmanirahim


Yang artinya "Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang"
Kenapa kita mesti membawa nama allah dalam melakukan apa saja aktivitas kita sehari-hari, tentunya kita berharap dengan menyebut nama allah swt kita berharap agar apa saja yang kita lakukan mendapatkan berkah, rahmat, dan ridho allah swt.
Semua orang pasti tau hal itu namun apa yang ingin saya sampaikan disini adalah bahwa tidak cukup dengan hanya berdo'a dan berharap demikian namun kita juga harus berusaha untuk mengetahui rahasia-rahasia apa yang terkandung dalam ayat tersebut.
Ketahuilah kiranya bahwa terbentangnya alam semesta ini tidak berjalan dengan sendirinya melainkan allah swt membentangkannya dan menjalankannya lewat sifat Rahman ( kasih ) dan Rahim ( Sayang ).
Mari kita coba menyimak dengan seksama lewat beberapa hukum-hukum dibawah ini :

PERTAMA

HUKUM / SISTEM SEBAB AKIBAT

Yang dimaksud dengan hukum sebab akibat ialah suatu hukum yang menerangkan akan adanya hubungan antara sebab dengan akibat misalnya oleh sebab adanya Allah swt selaku sang khalik maka akibatnya adanya semesta jagad raya ini, Oleh sebab adanya Pernikahan / Perkahwinan sehingga mengakibatkan adanya anak / Keturunan dan masih banyak lagi yang tidak bisa diuraikan secara detail disini.

KEDUA

HUKUM / SISTEM KESEIMBANGAN
Ialah hukum yang menggambarkan tentang bahwa setiap segala sesuatu baik hal, benda /makhluk maupun keadaan mengalami proses keseimbangan sebagai contoh pergantian siang dan malam itu suatu bukti bahwa sedang terjadi keseimbangan suhu / temperatu agar makhluk hidup akan dapat tetap hidup dan menjalani proses sebagaimana mestinya.dan masih banyak lagi yang tidak bisa diuraikan secara detail disini.

KETIGA

HUKUM / SISTEM BERPASANGAN
Bahwasanya Allah swt menciptakan segala sesuatu disemesta jagad raya ini baik yang nyata dan tidak nyata, itu diciptakan secara berpasang-pasangan sebagai contoh ada laki-laki maka ada perempuan, ada baik maka ada yang buruk, ada yang kaya maka ada yang miskin, dsbnya.
yang tidak dapat di uraikan disini secara detail.

KEEMPAT

HUKUM / SISTEM PERBANDINGAN TERBALIK
Hukum ini berbicara tentang bahwa segala sesuatu itu yang sifatnya berpasangan mengalami perbandingan terbalik, sebagai contoh Allah swt itu maha kekal maka makhluk maha tidak kekal, jika akhirat itu abadi maka dunia ini bersifat sementara/tidak abadi.jika cintanya allah swt itu tidak berbatas maka cintanya hamba/makhluk terbatas,dsbnya yang tidak bisa diuraikan secara detail disini.

KELIMA

HUKUM / SISTEM NOL ( Kosong )

Hukum ini berbicara tentang bahwa segala sesuatu yang bernama makhluk itu semula tidak ada dan akan kembali menjadi tidak ada terkecuali Allah swt selaku sang khaliq/pencipta. sebagai contoh kita selaku manusia yang semula tidak ada untuk kemudian lahir kedunia dan pasti akan kembali (meninggal dunia) begitupun makhluk-makhluk allah lainnya baik yang nyata maupun tidak nyata.
Semesta jagad raya yang semula tidak ada, setelah diciptakan untuk selanjutnya menjalani proses evolusi selama ribuan juta tahun hingga sekarang ini dan kelak nantinya akan mengalami ketiadaan kembali dengan datangnya kiamat.
Adanya Penyakit, Bencana alam, Perang,dsbnya itu cukup menjadi bukti buat kita bahwa yang bernama makhluk tidak akan pernah abadi alias kembali dalam keadaan NOL, namun tidak demikian halnya pada manusia selaku khalifah dimuka bumi ini dimana nantinya masih akan mempertanggungjawabkan segala sesuatunya dihadapan ALLAH SWT.

Kesemua Hukum / Sistem tersebut secara keseluruhan merupakan satu kesatuan yang utuh dan berkaitan erat antara satu dengan lainnya dan jika dijabarlan secara luas baik dari tingkat yang tertinggi hingga ketingkat yang terendah, tingkat yang terbesar hingga ke yang terkecil, atau baik dari yang sifatnya nyata hingga ke yang tidak nyata.
Bahkan kita akan mnapatkan gambaran yang lebih gamblang dimana hal ini juga berlaku pada cabang-cabang /bidang-bidang kehidupan baik itu Hukum, Sosial Budaya, Politik, Ekonomi, Pertahanan keamanan dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Maka akan nampak dengan jelas bahwa Segala sesuatu yg bernama makhluk dan berada di alam semesta ini berfungsi sepenuhnya dengan Kasih Sayang Allah SWT lewat Takdir dan Kehendaknya dan tidak ada satupun yang bisa lepas dari hukum-hukum / sistem-sistem tersebut.

Marilah kita secara bersama-sama berupaya untuk membuka mata hati dan fikiran guna merenung, mengkaji, menyelaraskan sekaligus mewujudkannya dalam hidup dan kehidupan kita selaku insan yang Sadar dan Berkesadaran Tinggi dengan segenap potensi yang ada pada diri kita.
Dan marilah kita bersama-sama belajar dari Diri Rasulullah SAW yang telah menjembatani wilayah iman ( Hukum / sistem tersebut diatas ) melalui Sunah-Sunah , suri tauladan dan kepribadian Beliau yang kita tangkap/fahami dengan apa yang dinamakan Islam ( baik sebagai ajaran maupun sebagai rahmatan lil'alamin )
Agar nantinya hidup dan kehidupan yang kita jalani ini tidaklah menjadi suatu kesia-siaan dan dapat kembali kepada allah sebagai sebaik-baik Hambanya yang Shaleh sekaligus dikasihi dan disayangi...amin ya rabbal alamin.