Jumat, 14 November 2008

Syukur Nikmat


Yang dimaksud dengan syukur nikmat itu adalah suatu sikap menghargai akan segala nikmat yang telah allah swt berikan kepada kita dengan meletakkan / menggunakan nikmat-nikmat tersebut pada tempat / posisi yang seharusnya ( Haq ) sebagai bukti bahwa kita berterima kasih kepada allah swt sekaligus menjadi sarana buat mendekatkan diri kepada allah swt.
Namun sebaliknya jika nikmat-nikmat tersebut diletakkan / digunakan pada hal-hal yang bathil maka jelaslah ia telah kufur nikmat.
Sebagai gambaran :

Allah swt menganugerahi kita nikmat ilmu maka hendaknya nikmat tersebut kita gunakan untuk melakukan sebesar-besar hal yang bisa memberikan kemanfaatan yang utamanya untuk diri maupun orang lain.

Allah swt memberikan nikmat berupa umur maka umur tersebut untuk diisi dengan tidak melakukan hal-hal yang tidak bertentangan dengan kaidah/norma agama, masyarakat serta bangsa dan negara seperti mencuri/merampas hak-hak orang lain,menciptakan suasana hidup yang tidak nyaman didalam masyarakat seperti melakukan teror, dsbnya

Allah swt memberikan nikmat berupa kelebihan harta namun tidak digunakan untuk meringankan beban hidup saudara-saudaranya yang tidak mampu lewat Zakat , infaq dan sedekah melainkan malah berperilaku sebaliknya dengan semakin menumpuk-numpuk harta untuk selanjutnya berlaku Ria', u'jub, dan takabbur pada orang lain.

Allah swt memberikan nikmat kekuasaan namun kekuasaannya tersebut digunakan untuk menjajah,melakukan penganiayaan secara besar-besaran dengan berdali demi kpentingan bersama / bangsa, mengeruk kekayaan masyarakat bangsa dan negara untuk sebesar-besar kpentingan diri dan kelompoknya, dsbnya.

Dan masih banyak lagi nikmat-nikmat lainnya, sampai pada suatu firman allah swt " Jika Lautan dan lainnya dijadikan tinta untuk menuliskan nikmat-nikmat allah maka seketika keringlah semua itu sebelum habis terhitung semuanya......ALLAHU AKBAR

Mari kita tarik tauladan dari diri rasulullah saw dimana pernah suatu ketika beliau sholat, sewaktu ruku'nya beliau menangis, ketika sujud beliau masih menangis sehingga kemudian bilal bertanya pada beliau " Apakah gerangan yang membuat engkau menangis wahai baginda rasul padahal allah swt telah menghapus dosa-dosa engkau yang telah lalu dan masa yang akan datang " seketika nabipun menjawab " tidakkah aku ini hamba yang pandai bersyukur ? SUBHANALLAH.

Lihatlah lagi pengalaman Nabiullah Sulaiman as ketika beliau dan bala tentaranya melalui suatu lembah dimana seketika itu beliau mendengar ucapan segerombolan semut untuk segera bersembunyi agar tidak terinjak-injak oleh nabiullah dan pasukannya yang tengah melintas agar tidak terlindas ( terinjak-injak ) sedang mereka tidak menyadarinya (bala tentara).
kemudian nabiullah Sulaiman as seketika tersenyum untuk kemudian berdoa " Ya tuhanku, berilah hamba ilham untuk tetap mensyukuri nikmatmu yang telah engkau erikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku serta untuk mengerjakan amal saleh yang engkau ridhai dan masukkanlah aku kedalam golongan Hamba-Hambamu yang Shaleh '

dari gambaran tersebut diatas maka pantaslah jika Syukur nikmat itu merupakan sebagian dari iman karena begitu luas serta besar sekali pengaruhnya bagi diri kita dan bagi makhluk-makhluk ciptaan allah lainnya dalam hidup dan kehidupan ini.

Jumat, 31 Oktober 2008

Manusia


Manusia sebagai makhluk ciptaan allah swt yang paling komplit / lengkap, dan sempurna dibandingkan makhluk-makhluk allah lainnya.
karena didalam diri manusia berkumpul berbagai dimensi yang menyebabkan ia bisa bergerak dan memenuhi amanah allah swt selaku khalifah dimuka bumi ini.
Dimensi-dimensi itu antara lain, Dimensi Ilahiyah, Dimensi Malaikat, Dimensi Jin termasuklah Iblis/syetan, Dimensi Hewani, Dimensi Alam, dsbnya.
Dimana diemnsi-dimensi itu berjalan atas sistem /hukum yang tetap dan berkesinambungan dan telah tertuang sepenuhnya didalam LAUH MAHFUDZ yang sepenuhnya berada dalam kekuasaan allah swt ( KUN FAYAKUN ).

Sabar dan Sholat


Seringkali kita mendengar akan firman allah swt yang berbunyi " Jadikanlah Sabar dan Sholat sebagai penolongmu "
tentunya kita akan bertanya-tanya dalam hati kenapa harus lewat sabar dan sholat, kenapa tidak dengan cara lain untuk memohon pertolongan allah.
Dalam salah satu firmannya yang lain allah swt berjanji akan senantiasa bersama orang-orang yang sabar.

Pengertian Sabar adalah merupakan suatu mekanisme " kendali diri " yang didalamnya berisi sikap menhan diri sejenak untuk menyiasati / menyikapi kembali suatu hal / keadaan yang sedang dan akan dilakukan, penekanannya lebih kepada gerak laku yang hablumminannas ( Hubungan manusia secara horisontal baik kepada manusia maupun hamba/makhluk allah lainnya.

Pengertian Sholat merupakan suatu mekanisme ' ingat allah swt " yang diwujudkan dalam Proses HADIR KEMBALI dihadapan allah swt.
Hadir yang dimaksud di atas adalah hadir dalam rangka perjumpaan ( lewat sikap lahir maupun sikap bathin dalam pelaksanaannya )

Sedangkan kembali adalah bahwa setiap saat kita selalu kembali kepada allah baik itu segala hal, keadaan maupun hakikat diri kita selaku hamba allah yang taat dan senantiasa berbakti. penekanan sholat disini lebih kepada Hablum minallah ( Hubungan dengan allah swt ).

Dengan mengingat allah maka hati akan menjadi tenang sehingga segala hal/keadaan yang berkaitan dengan aktivitas hidup akan menjadi lebih terkendali.
disinilah kaitan erat diantara keduanya. yang hendaknya senantiasa menjadi acuan / tuntunan dalam bagaimana kita menjalani takdir yang telah ditentukan oleh allah swt.

Dari penjelasan tersebut diatas sangat jelas sekali bahwa kita selaku manusia / insan sangat memerlukan sekali kedua hal tersebut baik sebagai Modal ( Potensi ), sebagai sarana, maupun sebagai maksud dan tujuan baik untuk kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat kita...insyaallah.

Rezeki, Maut, jodoh


Pengertian Rezeki adalah merupakan suatu pemberian berupa nikmat dari allah swt yang bisa langsung dirasakan/dinikmati manfaatnya, mengenai bentuknya bisa beragam jenis hal maupun keadaan.

Pengertian Maut adalah berpisahnya dua bentuk, hal, keadaan yang sebelumnya merupakan satu kesatuan misalnya berpisahnya roh dengan jasad, dunia dengan akhirat, orang tua dengan anak/sebaliknya.

Pengertian Jodoh adalah bertemunya dua buah bentuk, hal, keadaan yang notabenene merupakan pasangan dimana keberadaannya terkait erat, saling membutuhkan, saling melengkapi antara satu dengan lainnya.

Rabu, 08 Oktober 2008

Cinta dan Pengorbanan


Cinta pada dasarnya berbading lurus dengan yang namanya Pengorbanan, untuk itu mari kita belajar dari kisah nabiallah Ibrahim as tatkala beliau diminta oleh allah swt untuk menunjukkan kesusngguhan cintanya pada allah swt dengan cara mengorbankan anak tercintanya yaitu nabiallah Ismail as yang disambut dengan penuh kesalehan oleh nabi ismail dan bukti ketaatan beliau pada orang tuanya, yang mengijinkan pada orang tuanya tersebut agar menaati perintah allah swt tsb.
Jika kita mengaca hati orang tua mana yang tidak bersedih menghadapi ujian / hal tersebut apalagi kita ketahui bersama sudah amat sangat lama nabi Ibrahim as bersama istri tercintanya siti sarah sangat mengimpikan hadirnya seorang anak hingga diusia senjanya ( Kakek Nenek ) hingga kemudian lahirlah nabi ismail as namun ketika beranjak dewasa turunlah perintah allah untuk mengorbankan anak tercintanya tsb.
Dikarenakan allah swt hanya meminta bukti /kesungguhan manakah yang lebih ia cintai apakah allah selaku khaliq ataukah anaknya ismail selaku anaknya, setelah terbukti kesungguhan cintanya nabi ibrahim as tsb maka allah swt menggantikannya dengan seekor domba besar sedang nabi ismail sendiri masih tetap hidup dan selamat dalam ujian kecintaan itu, dari kejadian tersebut lantas allah swt mengangkat nabi Ibrahim sebagai kekasihnya sekaligus memerintahkan kepada nabi besar kita muhammad saw agar mengikuti jejak beliau.

Subhanallah...... sungguh maha suci allah atas segala sesuatu.
Begitupun hendaknya kecintaan kita kepada allah swt yang sudah seharusnya suci bersih dari segala macam niat apalagi pamrih akan sesuatu hal yang mendampingi kecintaan kita itu agar cintanya allah utuh dan penuh pula melingkupi hidup dan kehidupan kita.

Di lain kisah rasulullah pernah ditanya oleh seorang laki-laki " Ya Rasul Aku Mencintaimu" maka seketika nabi menjawab Bersedialah dengan yang namanya miskin.Lantas laki-laki tersebut bertanya lagi " bagaimana dengan mencintai allah maka nabipun menjawab Bersedialah dengan Ujian/Cobaan.
Dari hal tersebut diatas betapa sebenarnya allah swt benar-benar menginginkan kita agar menjadi manusia unggul dengan segala macam bentuk ujian dan cobaan, menjadi manusia yang tulus ikhlas dengan segala kecintaan kita dan menjadi benar Iman dan Islamnya kita dengan menaati segala macam ketentuan dan menjauhi segala yang dilarang......Sungguh allah swt maha rahman lagi maha rahim pada setiap hamba-hambanya.

Jumat, 19 September 2008

Iman dan taqwa


Jika ada yang bertanya apakah jika seseorang itu sudah beriman berarti juga ia telah bertaqwa?
Jawabnya tentu saja belum tentu namun jika seseorang telah bertaqwa maka sudah pasti dia telah beriman terlebih dahulu, mari simak pembahasan singkat dibawah ini :

Yang dimaksud dengan Iman adalah yakin seyakin-yakinnya lewat pandangan ilmu maupun tauhid bahwasanya ALLAH SWT itu ADA dan melingkupi segenap faktor maupun aspek dalam hidup dan kehidupan makhluk / Hamba ( Rukun Iman )

Sedangkan yang dimaksud dengan taqwa adalah PUNCAK PENCAPAIAN KEIMANAN dan KEISLAMAN pada diri seseorang muslim / mukmin ( Maqam / Derajat ).

Jika digambarkan seperti mencapai puncak bukit ataupun gunung maka sudah barang tentu memerlukan daya upaya yang lebih dan menuntut keseriusan (bersungguh-sungguh), teliti serta cermat dan tak kalah penting adalah kehati-hatian karena jika tergelincir sedikit saja maka akan berakibat fatal.

Kaitannya dengan keimanan dan keislaman kita sudah barang tentu dibarengi dengan peningkatan Ibadah baik secara kuantitas maupun kualitas, baik itu sholat, puasa, zakat dan haji serta hal-hal lainnya yang bernilai ibadah seperti menjalin silaturahmi, beramar makruf nahyi munkar dsbnya.

Hal-hal tersebut tidaklah semudah yang kita bayangkan karena sudah barang tentu penuh dengan cobaan/ujian sekaligus merupakan tantangan tersendiri bagi kita guna memaknainya sebagai Ladang Tarbiyah, Ladang Amaliyah, dan Ladang Muamalah Utamanya kepada allah swt maupun kepada sesama hamba allah lainnya.

Dengan harapan agar semua yang kita lakukan nantinya akan mendapatkan ridho, rahmat ( Kasih Sayang ), dan tentu saja ganjaran yang baik berupa pahala disisi allah Rabbul alamin......insyaallah.

Jumat, 05 September 2008

Khalifah


Suatu ketika Allah swt pernah menawarkan kepada setiap makhluk ciptaannya akan siapakah yang mau dan bersedia untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini.
Maka ditawarkanlah pada gunung karena beliau besar dan kokoh namun gunung menolak, untuk selanjutnya ditawarkan kepada angin karena ia cepat dan bisa berpindah kapan saja dan dimana saja dia mau bergerak namun alhasil anginpun juga menolak tawaran allah swt tsb hingga akhirnya ditawarkan kepada manusia dan manusiapun menyanggupi untuk menjadi khalifah ke atas semua makhluk di muka bumi ini bahkan semesta jagad raya umumnya.
Dan mulai saat itu allah swt memerintahkan kepada semua makhluknya untuk bersujud ( tunduk dan patuh ) pada Nabi Adam as.namun tidak demikian halnya dengan Iblis laknatullah alaih yang karena kesombongannya tidak mau mengakui hal tersebut karena merasa dialah yang lebih baik diciptakan oleh allah swt ketimbang manusia ( adam as ) dan karena dia merasa telah menyembah dan berbakti kepada allah dengan sebaik mungkin sebelum adam as diciptakan oleh sang khaliq dan sekaligus merasa bahwa derajadnya lebih tinggi dari adam as yang hanya diciptakan dari tanah.
karena pembangkangan itupula allah swt mengutuk Iblis laknatullah beserta para tentara syaithannya namun allah swt masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk menggoda dan menyesatkan manusia hingga yaumil akhir kelak.

Hal ini juga ini juga mendapatkan sanggahan dari para malaikat karena nantinya manusia hanya akan membuat banyak kerusakan dimuka bumi.
untuk kemudian allah swt meminta kepada adam as untuk menyebutkan satu persatu nama benda namun para malaikat yang ditanyakan nama-nama tersebut sama sekali tidak mengetahuinya sehingga akhirnya para malaikat mau tunduk dan patuh atas ketentuan allah swt tsb
Dari gambaran tersebut diatas dapatlah kita petik pelajaran betapa allah swt mengistimewakan manusia hingga derajadnya melebihi keatas hamba-hamba allah lainnya bahkan ketimbang para malaikat sekalipun.
Karena manusia telah diberikan hak penuh oleh allah untuk menjadi khalifah sekaligus dibekali berbagai macam kemampuan keatas sekalian hambanya yang lain dan hak itupula yang tidak dimiliki oleh mereka ( kekhalifahan keatas orang/hamba allah lainnya).

Ketahuilah bahwa HAKIKAT kekhalifahan manusia tidaklah sebatas atas para hamba allah baik itu malaikat, iblis/syaithan, bumi, dsbnya melainkan juga keatas titipan / amanah allah swt seperti Umur, Hidup, Ilmu, Harta, tahta (kekuasaan), anak istri dsbnya ( kekhalifahan atas diri dan kepentingannya/kebutuhannya).

Namun apa yang kita lihat sekarang ini sungguh banyak sekali fenomena didalam kehidupan kita sekarang ini justru yang terjadi adalah sebaliknya BUKAN KITA YANG MENJADI KHALIFAH /PEMIMPIN justru kitalah yang sebaliknya DIPIMPIN atau bahkan MENJADI BUDAK keatas apa yang seharusnya kita pimpin tsb

Kekhalifahan keatas diri dan atas apa-apa yang dipimpinnya yang terangkum dalam amal perbuatan inilah nantinya yang akan menjadi bahan pertanggungjawaban manusia kelak nantinya di yaumil hisab Sekaligus menjadi salah satu tolok ukur apakah kita berhak ke atas surganya allah atau justru sebaliknya nerakalah yang jadi tempat kembalinya kita......NAUDZUBILLAHIMINDHALIK

Dengan menyadari sesadar-sadarnya hal ini lewat kacamata ilmu serta tauhid kita kepada allah, mari kita manfaatkan semaksimal mungkin waktu / kesempatan yang diberikan untuk berusaha melihat dengan lebih gamblang ( luas ) sebagai bahan kajian serta renungan diri yang untuk selanjutnya kita implementasikan dalam gerak laku dan kehidupan kita guna mempersiapkan kepulangan kita kelak sekaligus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada apa saja dan sesiapa yang juga notabene merupakan hamba/makhluq ciptaan allah dimuka bumi dan semesta jagad raya ini...amin ya rabbal alamin.

Jumat, 29 Agustus 2008

Fitrah


Fitrah Kita selaku Hamba Allah dalam pengertian Maknawiyah berarti Suci,Bersih,Tiada Noda.Namun dalam arti yang Hakiki berarti BUKANLAH APA-APA Utamanya dihadapan Allah SWT.

Namun dalam dekade sekarang ini pemahaman tentang arti fitrah sudah mengalami pergeseran yang begitu jauh dari kenyataan yang seharusnya ( HAKIKI )....Umumnya mereka hanya memahami hanya sebatas maknawiyah saja.

Karena hal itu pula banyak menimbulkan pergeseran Tauhid kita selaku Hamba Allah,baik dalam hal adab/sikap bathin maupun dalam praktek nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Malah yang lebih buruk lagi banyak terjadinya pengkultusan dimana akibatnya hingga sudah melewati batas hamba.mereka yang telah terlanjur memandang suci dirinya mulai melihat bahwa orang lain itu rendah,rusak,hina,buruk sedang hanya dirinya yang suci/baik.

Hal itu Notabene merupakan gambaran suatu keadaan seorang insan yang telah melenceng jauh dari aqidah dan berperan aktif menimbulkan kerusakan-kerusakan aqidah dan akhlak.

Mari kita tarik pelajaran dari Fir'aun yang karena telah melampaui batas tertinggi pengkultusan dirinya/memandang suci dirinya,hingga LANCANG SELANCANG-LANCANGNYA mengaku bahwa dialah Tuhan,dan hanya dia yang berhak disembah oleh mereka-mereka yang jadi pengikut-pengikutnya,NAUZUBILLAHIMINDHALIK.

Itu tidak lain karena lemahnya Iman dan begitu dahsyatnya tipu daya Iblis / syetan terkutuk hingga menjerumuskan manusia ke lembah yang paling hina sekali dan mengundang murka allah yang luar biasa dahsyat akibatnya.

Karenanya Mari kita bersama-sama kembali mengkaji,menghayati,dan mengamalkan arti fitrah yang sesungguhnya bukan hanya dari segi maknawiyahnya saja namun terlebih-lebih lagi dari segi Harfiah / Hakiki.agar kita sadar sesadar-sadarnya bahwa sememangnya hanya hanya ALLAH SWT saja yang berhak di Sembah dan berusaha menyelaraskan kembali dengan sunah-sunah rasul pilihan ALLAH SWT yaitu NABI kita MUHAMMAD SAW.

Dengan harapan agar selamatlah Akal fikiran dan Hati kita dan berbahagia Dunia Akhirat karena dengan tetap Konsisten menuruti Tuntunan / Pedoman ALQUR'AN DAN AS SUNNAH..amin ya rabbal alamin.

Kejujuran


Semua orang pasti tau apa itu kejujuran namun sudahkah tau makna hakiki yg sebenarnya ?
Kejujuran itu berarti mengakui apa adanya baik diri, hal, maupun keadaan.
untuk dapat mengakui saja sudah merupakan perang yg hebat dlm diri seseorang, dimana tarik-menarik antara hakiki dan keegoisan begitu kuat.
Jika kecenderungannya kepada hakiki maka insyaallah ia mendekat pada kebenaran namun jika sebaliknya jika kecenderungannya mendekat pada keegoisan maka sangat-sangat diragukan kejujurannya karena bisa jadi ianya hanya sebuah sandiwara semata.
Dan dititik ini pula banyak orang yg gagal mengidentifikasikan dirinya apakah dia sudah benar-benar jujur ataukah belum sama sekali.
Padahal harus diketahui bahwasanya kejujuran itu sebuah potensi dasar buat PENGENALAN DIRI...seperti apa dan bagaimana dirinya yg sesungguhnya.
Dan berangkat dari pengenalan diri tersebut pula kita dapat MEMBANGUN DIRI menjadi seseorang yang akan dapat berbuat lebih banyak dalam segala hal serta berguna baik itu untuk kepentingan diri sendiri maupun buat kepentingan orang lain.
Mari sama-sama kita teladani kepribadian rasulullah saw...dimana dengan kejujurannya hingga ia menjadi insan yg bisa dipercaya bukan hanya oleh kawan bahkan juga lawan sehingga beliau dapat membangun sebuah peradaban islam yg sungguh amat luar biasa sejak beliau dihadirkan hingga akhir zaman kelak..insyaallah.
Amin ya rabbal alamin

Ikhlas


Ikhlas adalah sebuah manifestasi akan hakikat bahwa segala sesuatu yang bernama makhluk adalah milik allah swt


Ikhlas....sememangnya mudah untuk di ucapkan tapi pada kenyataannya sangat berat untuk diwujudkan baik dalam hal sikap bathin maupun sikap lahir.

Jika seseorang telah mampu meleburkan dirinya dari beberapa sifat yang seringkali menjadi penghalang terbentuknya keikhlasan seperti kesombongan dan kemunafikan,itu saja belum cukup buat mewujudkannya.

masih ada hal utama yang harus senantiasa ada yaitu tiada lain ialah sikap berpasrah diri alias penyerahan diri secara total pada sang khalik allah swt dengan menyadari sesadar-sadarnya bahwasanya setiap yang bernama hamba / makhluk pada hakikatnya semua milik allah swt.

kalaupun kini kita merasa telah memiliki sesuatu hal atau barang...itu notabene hanyalah amanah dan titipan.

yang setiap saat dan setiap waktu akan ditarik atau di ambil kembali oleh sang pemilik sejati yaitu allah swt...persoalannya kapan, berapa besar/banyak,dan dimana...itu sepenuhnya merupakan rahasia allah yang telag digariskannya dalam lauh mahfudz dan dalam perjalanan takdir setiap hamba2nya.

Kenapa kita harus bersedih karena merasa telah kehilangan akan sesuatu,jika pada dasarnya kita tau bahwa diri kita dan semua yg ada akan kembali juga semua padanya.

Bukalah pintu keikhlasan seluas-luasnya karena daripada allah swt semua berasal dan hanya padanya jua semua akan kembali...mudah-mudahan kita semua menjadi hamba-hambanya yang senantiasa mawas diri,sabar juga ikhlas serta senantiasa disayangi dan dicintai oleh allah dan rasulnya,yaitu nabi besar Muhammad saw.....irhamna ya allah...amin yaa rabbal alamin.

Taubatan nasuha


Taubatan Nasuha yang artinya kembali ke jalan ALLAH SWT, pertanyaannya kenapa harus kembali kejalan allah swt, tentunya ini memiliki sebab.
Bisa jadi karena telah terpeleset jauh dari jalan yg ditentukan allah swt dengan melakukan hal-hal yg dilarang alias ingkar dari apa-apa yang diperintahkan.
Apa saja yg menjadi bukti bahwa seseorang telah kembali taubat diantaranya :
MENYESALI PERBUATAN YANG TELAH DILAKUKAN
BERJANJI UNTUK TIDAK MENGULANGINYA LAGI

namun ada hal yang lebih utama lagi yaitu melakukan upaya-upaya perbaikan atas bekas-bekas yang telah dilakukan baik pada dirinya maupun pada apa saja dan siapa saja yang terkena dampak dari perbuatan buruk alias kerusakan-kerusakan masa lalunya dalam rangka membenahi diri ke depan agar lebih baik dan lebih membawa manfaaat / kebaikan bagi sesama hamba allah swt.
Banyak yang melupakan hal ini sehingga terkesan bahwa niatnya bertaubat tidak sungguh-sungguh atau hanya merupakan kedok semata.
sebagai contoh dia telah menganiaya orang lain tapi tidak minta maaf dan tidak melakukan upaya perbaikan atas bukti permintaan maafnya tersebut semisal membantu mengurangi dampak buruk yang di timbulkan dari dosa masa lalunya.
dan berangkat dari itu kemudian barulah melakukan hal-hal positif lainnya sebagai langkah awal sekaligus tujuan utama hidup dan kehidupannya.
Akhir kata tak ada gading yang tak retak dan karena itupula sebagai insan yang baik harus senantiasa tau dan menyadari itu semua sebagai suatu bagian dari kasih sayang allah swt

Senantiasa pula perbanyak ISTIGHFAR kepada allah swt sebagai suatu permohonan maaf kepada allah maupun dalam suatu proses upaya Pengembalian Fitrah kita yang hakiki ... insyaallah.

Senin, 04 Agustus 2008

Bismillahirahmanirahim


Yang artinya "Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang"
Kenapa kita mesti membawa nama allah dalam melakukan apa saja aktivitas kita sehari-hari, tentunya kita berharap dengan menyebut nama allah swt kita berharap agar apa saja yang kita lakukan mendapatkan berkah, rahmat, dan ridho allah swt.
Semua orang pasti tau hal itu namun apa yang ingin saya sampaikan disini adalah bahwa tidak cukup dengan hanya berdo'a dan berharap demikian namun kita juga harus berusaha untuk mengetahui rahasia-rahasia apa yang terkandung dalam ayat tersebut.
Ketahuilah kiranya bahwa terbentangnya alam semesta ini tidak berjalan dengan sendirinya melainkan allah swt membentangkannya dan menjalankannya lewat sifat Rahman ( kasih ) dan Rahim ( Sayang ).
Mari kita coba menyimak dengan seksama lewat beberapa hukum-hukum dibawah ini :

PERTAMA

HUKUM / SISTEM SEBAB AKIBAT

Yang dimaksud dengan hukum sebab akibat ialah suatu hukum yang menerangkan akan adanya hubungan antara sebab dengan akibat misalnya oleh sebab adanya Allah swt selaku sang khalik maka akibatnya adanya semesta jagad raya ini, Oleh sebab adanya Pernikahan / Perkahwinan sehingga mengakibatkan adanya anak / Keturunan dan masih banyak lagi yang tidak bisa diuraikan secara detail disini.

KEDUA

HUKUM / SISTEM KESEIMBANGAN
Ialah hukum yang menggambarkan tentang bahwa setiap segala sesuatu baik hal, benda /makhluk maupun keadaan mengalami proses keseimbangan sebagai contoh pergantian siang dan malam itu suatu bukti bahwa sedang terjadi keseimbangan suhu / temperatu agar makhluk hidup akan dapat tetap hidup dan menjalani proses sebagaimana mestinya.dan masih banyak lagi yang tidak bisa diuraikan secara detail disini.

KETIGA

HUKUM / SISTEM BERPASANGAN
Bahwasanya Allah swt menciptakan segala sesuatu disemesta jagad raya ini baik yang nyata dan tidak nyata, itu diciptakan secara berpasang-pasangan sebagai contoh ada laki-laki maka ada perempuan, ada baik maka ada yang buruk, ada yang kaya maka ada yang miskin, dsbnya.
yang tidak dapat di uraikan disini secara detail.

KEEMPAT

HUKUM / SISTEM PERBANDINGAN TERBALIK
Hukum ini berbicara tentang bahwa segala sesuatu itu yang sifatnya berpasangan mengalami perbandingan terbalik, sebagai contoh Allah swt itu maha kekal maka makhluk maha tidak kekal, jika akhirat itu abadi maka dunia ini bersifat sementara/tidak abadi.jika cintanya allah swt itu tidak berbatas maka cintanya hamba/makhluk terbatas,dsbnya yang tidak bisa diuraikan secara detail disini.

KELIMA

HUKUM / SISTEM NOL ( Kosong )

Hukum ini berbicara tentang bahwa segala sesuatu yang bernama makhluk itu semula tidak ada dan akan kembali menjadi tidak ada terkecuali Allah swt selaku sang khaliq/pencipta. sebagai contoh kita selaku manusia yang semula tidak ada untuk kemudian lahir kedunia dan pasti akan kembali (meninggal dunia) begitupun makhluk-makhluk allah lainnya baik yang nyata maupun tidak nyata.
Semesta jagad raya yang semula tidak ada, setelah diciptakan untuk selanjutnya menjalani proses evolusi selama ribuan juta tahun hingga sekarang ini dan kelak nantinya akan mengalami ketiadaan kembali dengan datangnya kiamat.
Adanya Penyakit, Bencana alam, Perang,dsbnya itu cukup menjadi bukti buat kita bahwa yang bernama makhluk tidak akan pernah abadi alias kembali dalam keadaan NOL, namun tidak demikian halnya pada manusia selaku khalifah dimuka bumi ini dimana nantinya masih akan mempertanggungjawabkan segala sesuatunya dihadapan ALLAH SWT.

Kesemua Hukum / Sistem tersebut secara keseluruhan merupakan satu kesatuan yang utuh dan berkaitan erat antara satu dengan lainnya dan jika dijabarlan secara luas baik dari tingkat yang tertinggi hingga ketingkat yang terendah, tingkat yang terbesar hingga ke yang terkecil, atau baik dari yang sifatnya nyata hingga ke yang tidak nyata.
Bahkan kita akan mnapatkan gambaran yang lebih gamblang dimana hal ini juga berlaku pada cabang-cabang /bidang-bidang kehidupan baik itu Hukum, Sosial Budaya, Politik, Ekonomi, Pertahanan keamanan dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Maka akan nampak dengan jelas bahwa Segala sesuatu yg bernama makhluk dan berada di alam semesta ini berfungsi sepenuhnya dengan Kasih Sayang Allah SWT lewat Takdir dan Kehendaknya dan tidak ada satupun yang bisa lepas dari hukum-hukum / sistem-sistem tersebut.

Marilah kita secara bersama-sama berupaya untuk membuka mata hati dan fikiran guna merenung, mengkaji, menyelaraskan sekaligus mewujudkannya dalam hidup dan kehidupan kita selaku insan yang Sadar dan Berkesadaran Tinggi dengan segenap potensi yang ada pada diri kita.
Dan marilah kita bersama-sama belajar dari Diri Rasulullah SAW yang telah menjembatani wilayah iman ( Hukum / sistem tersebut diatas ) melalui Sunah-Sunah , suri tauladan dan kepribadian Beliau yang kita tangkap/fahami dengan apa yang dinamakan Islam ( baik sebagai ajaran maupun sebagai rahmatan lil'alamin )
Agar nantinya hidup dan kehidupan yang kita jalani ini tidaklah menjadi suatu kesia-siaan dan dapat kembali kepada allah sebagai sebaik-baik Hambanya yang Shaleh sekaligus dikasihi dan disayangi...amin ya rabbal alamin.

Jumat, 06 Juni 2008

Sejatinya Perang


BETWEEN ROCK AND WAR

Semua orang pasti tau seperti apa itu batu mulai dari bentuk, sifat dan kegunaannya.
Bentuknya bisa beragam mulai dari bulat, lonjong, persegi empat dsbnya.
Sifatnya sudah pasti keras dan memiliki massa / berat.
Kegunaannyapun beragam tergantung keperluan manusia bahkan hewan seperti ayam juga terkadang memakan batu kerikil yang mana fungsinya untuk membantu proses pencernaan makanan karena sebagaimana kita tau ayam tidak memiliki gigi buat memotong / mengunyah makanan yang dimakannya.

Tapi batu yang satu ini ialah batu dalam bentuk ghaib / tidak nyata Namun nyata dalam sisi harfiah / hakikatnya dalam diri Hamba allah yang bernama manusia.

Batu yang pertama,

Adalah batu yang jika ia mendekam ke dalam hati / qalbu, maka akan mengakibatkan hati menjadi kaku atau bahkan mungkin Mati dari lahirnya cahaya keimanan serta mendapat hidayah Allah swt.
Batu tersebut Adalah KESOMBONGAN,yang berpangkal dari hal tersebut ikut melahirkan UJUB, RIA’, TAKABBUR yang nyata-nyata mengakibatkan hancur dan rusaknya perkara iman dalam diri setiap muslim / mukmin.

Batu yang Kedua,

Adalah batu yang jika ia mendekam ke dalam akal / fikiran manusia akan menyebabkan rusaknya akal dan fikiran bahkan yang lebih parah lagi menimbulkan kerusakan pada orang lain serta jauh dari kata SELAMAT juga BAHAGIA.

Mari kita simak dengan seksama pesan Rasulullah saw tatkala usai perang Badar dimana beliau berkata ahwasanya kita baru saja melewati perang yang kecil menuju perang yang lebih besar,spontan saja para sahabat bertanya perang seperti apakah itu ya Rasulullah, maka jawab beliau “perang melawan Hawa Nafsu”

Pengertian Hawa disini adalah RASA, yang bisa berbentuk apa saja seperti rasa sakit, rasa sedih, rasa suka, rasa lapar dsbnya, dimana rasa-rasa tersebut NOTABENE merupakan rasa-rasa yang lahir dari FITRAH kita selaku Makhluk / Hamba, sebagaimana ALLAH SWT telah menciptakan kita.

Pengertian Nafsu disini adalah KEINGINAN, yang bisa berbentuk apa saja keinginan, baik yang baik maupun yang buruk.

Biar lebih gamblang, coba kita lihat beberapa gambaran sekilas dibawah ini :
Rasa Lapar menyebabkan kita ingin makan.
Rasa Rindu menyebabkan kita ingin bertemu.
Rasa Sedih menyebabkan kita ingin menangis.
Dsbnya.

Yang jadi pokok perhatian kita disini Nafsu yang buruk dan membawa keburukan kerusakan dan kehancuran. Yang sumbernya tiada lain berasal dari penyakit hati / bathin seperti yang sebutkan diatas.
Hal inilah yang harus kita fahami , sadari dan perangi karena akibat yang ditimbulkannya akan melahirkan bencana terbesar yaitu Hilangnya Iman dan Islam dalam diri pribadi dan Umat pada umumnya atau bahkan ketingkat yang lebih tinggi lagi,NAUDZUBILLAHI MINDHALIK

Konsep Islam


PENYELEWENGAN DARI JALAN YANG DI TEMPUH OLEH PARA RASUL DAN AKIBATNYA
Semenjak kedaulatan Negara tauhid berdiri dibawah pimpinan rasul tuhan yang terakhir yaitu Nabi Muhammmad SAW keadaan aqidah masih tetap dalam kesuciannya yang berasal dari wahyu ilahi dan ajaran-ajaran yang diberkan dari langit.Dasar Utama yang digunakan sebagai pedoman adalah Al Quran dan As Sunnah.Pada tingkat permulaan arah yang ditujukan adalah memberikan didikan dalam watak dan tabiat,meluhurkan sifat-sifat yang bersangkutan dengan gharizah kalbu dan cara didikan yang harus dilalui dan di tempuh.maksudnya ialah agar setiap manusia dari kalangan masyarakat itu dapat memperoleh keluhuran yang sesuai dengan kehormatan dan kemuliaan dirinya dan denagn demikian akan muncullah suatu kekuatan secara otomatis yang amat kokoh dalam kehidupan.
Selanjutnya setelah datang masa kekhilafiatan yang banyak bersendikan soal siasat dan politik,apalagi setelah ada hubungannya dengan cara-cara pemikiran yang ditimbulkan oleh berbagai mazhab yang berdasarkan filsafat atau yang dibawa oleh agama-agama lain kemudian memaksa otak manusia supaya menyelami sesuatu yang ia tidak kuasa mencapainya maka itulah yang menjadi sebab pokok sehingga terjadinya pergantian atau penyelewangan dari jalan yang lazim ditempuh oleh para nabi dan rasul.ini pula yang menjadi sebab utama mengapa keimanan yang semula asalnya cukup luas dan mudah diterima,tetapi yang amat tinggi nilainya itu lalu menjadi berbagai macam pemikiran yang berisikan filsafat atau menjadi bahan kiasan yang banyak diperselisihkan menurut ketentuan mantic atau ilmu bahasanya,juga menjadi pokok perdebatan dan perselisihan pendapat yang kiranya hampir menyerupai persengketaan bizantiah,yang tidak berujung pangkal sama sekali.
Ajaran keimanan yang sudah berubah itu akhirnya tidak lagi mencerminkan keimanan yang dengannya dapatlah jiwa menjadi suci, amal perbuatan menjadi mulia dan baik ataupun yang dapat memberikan semangat gerak pada perorangan atau yang dapat memberikan daya hidup pada umat dan bangsa..
Sebagai bekas dari adanya perselisihan dalam persoalan-persoalan siasat dan politik itu dan disebabkan pula adanya penyelewengan dari jalan yang lazim ditempuh oleh para rasul tuhan sebagai fitrah,bahkan ditambah pula dengan kesan-kesan pemikiran-pemikiran secara mazhab dan aliran yang baru datang dan dilanjutkan pula oleh pemaksaan akal untuk menyelidiki yang bukan semestinya.sehingga akhirnya para penganjur-penganjur aqidah itu berpecah belah menjadi beberapa golongan yang memberikan pengajaran yang berlain-lainan.berbeda antara satu dengan yang lainnya.Setiap ajaran atau madrasah mencermikan suatu corak yang tersendiri dari cara pemikiran yang tertentu.masing-masing pihak menganggap bahwa apa yang dimiliki dan dipegang itu sajalah yang benar, sedang yang tidak cocok dan sefaham dengan mereka adalah salah belaka, demikianlah anggapan segolongan itu.malahan ada anggapan yang lebih ekstrim / kejam lagi dari itu yaitu siapa saja yang tidak masuk dalam golongan atau kelompoknya, maka menurut pandangan kelompok mereka dianggap sudah keluar dari islam.
Oleh karena itu, maka timbullah madrasah untuk ahli hadist disitu ada madrasah kaum Asy’ariah disini ada pula madrasah dari kaum Maturidiah. Adapula madrasah dari kaum Mu’tazilah,madrasah dari kaum syi’ah, madrasah dari kaum jahmiah, dan masih banyak lagi madrasah-madrasah yang berlain-lainan dari berbeda-beda aliran dan madzhabnya,malahan berselisihan pula pendapat-pendapatnya antara segolongan dengan segolongan lainnya.
Diantara perselisihan yang tersohor yang memperluas jurang antara umat Nabi Muhammad yang satu ini adalah yang terjadi antara kaum Asy’ariah dan kaum mu”tazilah.
Pokok-pokok Utama yang menyebabkan timbulnya pertengkaran dan perbedaan pendapat itu ialah yang berkisar dalam hal-hal dibawah ini :
Apakah Keimanan itu sebagi kepercayaan saja ataukah kepercayaan dan amal perbuatan?
Apakah sifat-sifat Allah Ta’ala yang dzatiah itu kekal padanya ataukah dapat lenyap daripadanya ?
Manusia itu Musayyar ataukah Mukhayyar ?
Apakah wajib ke atas Allah itu mengerjakan yang baik atau yang terbaik ataukah tidak wajib ?
Apakah baik atau buruk itu dapat dikenal dengan akal atau dengan syari’at ?
Apakah wajib bagi Allah ta’ala memberikan pahala kepada orang yang ta’at dan menyiksa pula orang yang bermaksiat,ataukah tidak wajib yang sedemikian itu ?
Apakah Allah Ta’ala itu dapat dilihat di akhirat nanti ataukah itu mustahil sama sekali ?
Bagaimanakah hukumnya seseorang yang menumpuk-numpuk dosa besar dan sehingga matinya tidak bertaubat ?
Dan masih banyak lagi persoalan-persoalan yang merupakan bahan perselisihan pendapat antara berbagai golongan kaum muslimin dan itu pula yang menyebabkan tersobek-sobeknya umat islam menjadi berbagai golongan dan partai.
Benar-benar menyedihkan,sebab sebagai hasil daripada pertengkaran yang tidak berujungpangkal ini, juga sebagai bekas dari perpecahan itu, lalu kaum muslimin membuat suatu kesalahan yang amat besar sekali, suatu kekeliruan yang amat berbahaya.
Apakah itu ? Yaitu bahwa aqidah yang asalnya teguh dan mantap telah menjadi goyah dan goncang dalam hati, keimanan tidak meresap tertanamnya dalam jiwa, sehingga aqidah itu tidak lagi dapat menguasai pada jalan kehidupan yang harus di tempuh oleh setiap manusia muslim dan bahkan keimanan itu sendiri tidak dapat lagi menjadi pusat pemerintahan yang menjiwai segala tindak dan langkahnya orang yang mengaku sebagai pemeluknya.
Sebagai kelanjutan dari aqidah yang sudah lemah itu, lalu kelemahan itu merata pula pada pribadi perorangan, seluruh keluarga, masyarakat dan Negara dan bahkan pengaruh kelemahan tadi mengenai pula segala segi kehidupan umat manusia. Kelemahan merayap disegala penjuru,sehingga akhirnya Umat itu tidak kuasa lagi Bangun dan Bergerak sampai menurun kepada generasi-generasi yang berikutnya, tidak pula dapat memberikan Tanggung jawabnya baik kedalam maupun keluar.
Umat Islam tidak lagi menetapi sebagaimana yang diehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadi pribadi yang cukup cakap untuk menjadi Pemimpin Umat serta memberi petunjuk kepada seluruh bangsa didunia.Ini adala akibat dari kelemahan yang datang bertubi-tubi sebagaimana diuraikan di atas.

PENTINGNYA KEMBALI KEARAH PEMBAHARUAN DAKWAH KEPADA KEIMANAN DAN KEISLAMAN

Setelah kita semua menyadari bahwa sebab kemunduran ummat dari tujuannya yang terbesar itu adalah karena kelemahan aqidah, maka yang menjadi kewajiban kita semua pada saat sekarang ini dan kini kitapun telah memulai bekerja untuk mengembalikan kejayaan ummat kita yaitu bekerja keras tanpa mengenal lelah untuk menanamkan aqidah yang sebenar-benarnya dalam kalbu dan fikiran kita, hendaknya pula kita menempuh jalan yang sudah digariskan oleh Rasulullah SAW dalam memberikan tuntunan dan mempropagandakannya itu. Caranya ialah dengan pendidikan dan pengajaran yang sistematik kemudian merawatnya sampai hidup subur, sehingga akhirnya aqidah itu dapat mencapai puncak tertinggi yakni tertananm kokoh kuat dan tidak mungkin terobohkan lagi. Selain itu juga dapat mencapai titik terakhir yang berbentuk Keyakinan yang mendorong kita semua untuk maju kedepan dalam menempuh kehidupan yang jaya, dan kelak mengangkat kita ke tingkat yang utama yang berupa kemegahan dan kemuliaan baik sebagai Pribadi, Keluarga, Masyarakat, Bangsa dan Negara.

Hasbunallah wa ni’mal wakil.


Disadur dari : AQIDAH ISLAM Karya SAYYID SABIQ.

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM

Berangkat dari hal tersebut diatas menurut hemat saya ada hal-hal tertentu yang perlu dikaji ulang dengan tanpa harus membuang, ataupun mengganti apa-apa yang telah dinukilkan oleh Rasulullah, para sahabat, para khulafaurasyidin, para alim ulama terdahulu hinggalah sekarang ini, hal itu ialah berupa merombak kembali bangunan berfikir / Konsep yang lama dan telah tidak dapat lagi menunjukkan eksistensinya, dan yang lebih parah lagi telah ikut berperan aktif dalam menyebakan banyak terjadinya perpecahan, pelemahan, munculnya berbagai macam aliran pemahan dan yang lebih buruk lagi adalah terjadinya penyelewengan aqidah, keimanan dan keislaman yang sudah melenceng jauh dari apa yang dinukilkan / diamanahkan oleh Rasulullah SAW sebelum beliau wafat yaitu agar kita selaku umat muslim hendaknya berpegang teguh pada dua hal yaitu AL QUR’AN dan AS SUNNAH .
Dengan berpijak dari dua hal tersebut diatas saya mengajak semua komponen, utamanya kaum alim ulama, MUI, dan para cendekiawan muslim yang ada di negeri ini untuk meneliti, mengkaji kembali hal-hal sbb :

1.Perlu adanya penegasan Pemahaman tentang Apa itu IMAN, ISLAM, AQIDAH, AKHLAK

.Ke empat hal pokok yang menjadi dasar sekaligus landasan Mukmin / Muslim. Karena dari sekian banyak literratur / buku keislaman ditambah lagi penjelasan dari sekian banyak alim ulama sepertinya pemahaman kepada hal-hal tersebut seolah-olah mengambang / kurang mengena pada akar pokok pemahaman yang seharusnya karena hal ini nantinya akan berbanding lurus dengan apa-apa yang akan difahami dan dikonsumsi umat,

Untuk itu saya mencoba memberikan beberapa argument sbb :

A.Pengertian AQIDAH / keyakinan itu bukanlah merupakan suatu bentuk baku seperti kaidah-kaidah keimanan ( Rukun-rukun Iman ) dan Kaidah-kaidah Keislaman
( Rukun-Rukun Islam ) melainkan ianya merupakan suatu PROSES MEMADUKAN kedua kaidah tsb yang hendaknya berjalan secara SELARAS, SERASI dan SEIMBANG dalam rangka Penanaman maupun Pembinaannya.
B.Pengertian SYAHADATAIN, ianya bukan hanya merupakan Syarat, Janji / Ikrar, malah lebih dari pada itu ianya merupakan ;

a.MATA RANTAI antara Kaidah-kaidah Keimanan ( Alqur’an ) dengan kaidah-kaidah Keislaman (As sunnah),

b.Suatu langkah upaya PEMBENARAN lewat kajian ILMU dan TAUHID, Akan bahwa memang benarlah tiada Tuhan Yang berhak di sembah selain Allah SWT dan memang benarlah bahwa Nabi Muhammad SAW itu Rasul allah / Utusan Allah.

c.Dan yang lebih penting lagi adalah agar kiranya syahadatain hendaknya menjadi jiwa / semangat yang menjadi Landasan Utama pada pelaksanaan syariat-syariat ibadah lainnya seperti Sholat, Puasa, Zakat dan Haji karena ianya merupakan satu kesatuan / Paket yang tidak dapat dipisah-pisahkan serta berkaitan erat antara satu dengan yang lainnya bagi terbentuknya keimanan dan keislaman yang kokoh/kuat, teguh dan Mantap.

C .AKHLAKUL KARIMAH Merupakan Hasil Akhir dari Proses / Aqidah tsb.

2.Konsep Tentang DALIL-DALIL AQLI dan DALIL-DALIL NAQLI.

Yang menjadi pokok perhatian disini adalah tentang Dalil-dalil naqli yang difahami bersama oleh kita selama ini bahwa ianya terdiri atas Al qur’an dan As sunnah nya memposisikan dirinya pada wilayah qalbu / bathin.

Hal ini perlu dilakukan upaya peletakan kembali pada posisi pemahaman yang sebenarnya yaitu :

ALLAH SWT Ditinjau dari segi wujud,sifat,dan af ‘al nya.
Saya tidak akan membahas hal ini secara rinci disini karena hanya kan menjadi kajian yang meluas dan serta tidak berbatas.,wallahu’alam..
Hanya allah yang tau dengan pasti / Haq sedang Hakikat kita hanyalah Hamba yang serba BUKANLAH APA-APA ( FITRAH HAMBA ) dihadapan ALLAH SWT.

Fitrah kita selaku hamba ditinjau dari sudut maknawiyah berarti suci, bersih, tiada noda dan bila ditinjau dari sudut Hakikat berarti bukan apa-apa, Bukankah kita hidup karena ada yang menghidupkan, kita ada karena ada yang mengadakan, kita berkata-kata karena ada yang maha berkata-kata, dsbnya Yaitu Allah SWT.

WILAYAH KEIMANAN hendaklah dikomandani oleh ALQUR’AN dan ianya adanya ada pada bathin / qalbu.karena seperti kita tau semua ianya merupakan sumber dari segala sumber TAUHID, ILMU,dan HIKMAH, sehingga SELAMAT DAN BAHAGIALAH JIWA/BATHIN/QALBU.

WILAYAH KEISLAMAN hendaklah dikomandani oleh AS SUNNAH dan ianya adanya di akal dan fikiran,karena sebagaimana kita tau bersama bahwa lewat sunah-sunah RASULULLAH SAW lah lahirnya kaidah-kaidah keislaman. Begitupun dengan pandangan berbagai ilmu, baik itu ilmu kitab, ilmu hadist, ilmu fiqih, ilmu tasawuf,dsbnya.
Sehingga SELAMAT lah dan BAHAGIA lah akal dan fikiran tsb.

RASULULLAH SAW sendiri adalah Patron / Panutan Umat-Umatnya baik dari segi KONSEP INSAN KAMIL, SIFAT, KEPRIBADIAN, maupun dari cara-cara beliau mendidik, mengajarkan, menanamkan, serta membina kaidah-kaidah keimanan/tauhid dan kaidah-kaidah keislaman,sehingga benar-benar menjadi Umat yang Rahmatan lil alamin…AMIN YA RABBAL ALAMIN.

Akhirul kalam, penulis ini tidaklah luput dari lemah,salah,khilaf, dan kekurangan atau malah bukanlah apa-apa Utamanya dihadapan ALLAH SWT terlebih lagi dihadapan para kaum cerdik cendekia muslim, para alim ulama dan para tokoh-tokoh agama islam lainnya.

Tulisan ini hanyalah sebuah coretan premature masih perlu diteliti, dikaji, di pertimbangkan oleh semua komponen islam,untuk itu saya serahkan pada semua pihak untuk dapatlah kiranya menjadi PEKERJAAN RUMAH, yang timbul atas keprihatinan yang menimpa umat islam,baik berupa teguran keras dari ALLAH SWT lewat bencan-bencana yang menimpa umat / bangsa ini, agar kita senantiasa melakukan I’tibar, Intorspeksi diri, dan istighfar yang tiada henti-hentinya.

Kejadian-kejadian tersebut sungguh merupakan ISYARAT KASIH SAYANG yang begitu besar artinya dari allah swt agar nantinya kita bisa kembali padanya dalam sebaik-baik keadaan baik itu sebagai diri / Pribadi, sebagai Umat maupun sebagai Bangsa dan Negara Umumnya.

HASBUNALLAH WA NI’MAL WAKIL
LA HAULA WALA QUWATA ILA BILLAHIL ALIYIL ADHIM.

WA’ALAIKUM SALAM WARAHMATULLAHIWABARAKATUH

Kamis, 17 Januari 2008

love is life


Love is life

Ketika kita berbicara tentang cinta maka seketika yang ada dalam benak kita adalah ‘apa itu cinta’,apakah ia sebuah benda,ataukah ia hanya sebuah karya ilmiah berbentuk tulisan yang menggambarkan keadaan ataupun kondisi bathin seseorang tatkala ia merasakan suatu bentuk rasa/feel yang kebanyakan orang menyebutnya’Rasa Cinta’ ataukah ia hanya merupakan khayalan/mimpi yang muncul di alam bawah sadar tatkala seseorang dikehidupan nyatanya ‘TERSENGAT’ oleh suatu bentuk rasa yang sulit untuk ia gambarkan lewat kata-kata namun dirasakannya ada,tatkala ia bertemu dengan lawan jenisnya yang dianggapnya sebagai soulmate/belahan jiwanya,dimana dalam sejarahnya seorang wanita/hawa diciptakan tuhan dari tulang rusuk lelaki/adam.

Namun apapun bentuknya,jelas sekali disini menggambarkan adanya Cinta sebagai Diri dan Cinta dalam hubungannya dengan seseorang / banyak orang ( Relation ).

Coba Simak yang ini :

a.Cinta sebagai diri.

Cinta itu sendiri hakikatnya dilihat dari sisi penciptaan adalah juga merupakan makhluk sebagaimana layaknya makhluk-makhluk ciptaan tuhan lainnya namun ia lebih pada bentuk karya cipta yang tidak nyata namun ia ada dan erat sekali kaitannya dalam hidup dan kehidupan setiap makhluk.

b.Cinta Dalam Hubungan/Relation.

Karena cinta itu sendiri telah ada dalam setiapdiri/makhluk maka ia terapresiasikan ke dalam bentuk bahasa jiwa seperti bahagia ataupun sedih,susah ataupun senang,suka ataupun duka,dsbnya.

Malah ia terkadang sering berubah-ubah bentuk emosi jiwa,baik dalam hal cara mengapresiasikan/perwujudannya maupun dari sisi penerimaan dari lawan jenis.

Berangkat dari kedua hal tersebut diatas maka lahirlah berbagai anggapan orang sesuai dengan keadaan yang dirasakannya maupun dari cara memandang/memaknai cinta itu sendiri,yang diantaranya ada yang beanggapan:

1.Cinta itu Indah.

2.Cinta itu sebagai sebuah misteri.

3.Cinta itu Buta.

Dsbnya.

Saya mencoba menarik garis tengah/benang merah dari berbagai anggapan itu denagn sebuah pernyataan yaitu “LOVE IS LIFE” alias CINTA BERARTI HIDUP karena sangat erat sekali kaitan diantara keduanya dimana Cinta tidak akan ada jika tidak adanya Hidup dan Hidup tidak akan mempunyai arti / sia-sia jika tanpa Cinta.

Malah saya beranggapan seolah-olah cinta itu telah menjadi nyawa/jiwa/soul dalam hidup dan kehidupan semua makhluk.

Pengertian jiwa disini ialah sesuatu yang membuat hidup atau menjadikan sesuatu menjadi hidup atau dengan kata lain cinta itu sendiri membawa misi hidup dan kehidupan.

Agar lebih jelas mari kita lihat beberapa kasus dibawah ini:

Seorang ibu karena kecintaannya yang begitu besar pada anaknya rela berjuang antara hidup dan mati tatkala melahirkan demi melihat sang anak lahir dan merasakan hidup,dan tidak hanya sampai distu saja bahkan ia masih harus berjuang dalam mengasuh,mendidik,dan membesarkannya hingga dewasa serta siap mengayuh bahtera kehidupannya sendiri.

Seorang lelaki yang merasa frustasi dengan melakukan hal-hal yang negative sebagai penyaluran rasa sakit hati dan kebencian yang teramat sangat karena merasa hidupnya sudah tidak punya arti lagi setelah ditinggal pergi sang kekasih yang berpaling pada laki-laki lain yang dianggapnya lebih baik dan lebih pantas baginya hingga pada suatu ketika ia bertemu dengan seorang gadis yang dianggapnya telah membawa kembali hidupnya beserta cintanya yang dulu telah pergi bersama kekasihnya dulu.

Dari kedua kasus tersebut yang jadi pertanyaan kita adalah apakah sang anak ataupun kekasih tersebut yang membuat ia hidup sedang kita tau bersama bahwa tidak mungkin seorang hamba menghidupkan hamba yang lain karena hanya Tuhanlah yang berkuasa untuk melakukan itu semua.

Kalaupun seseorang itu merasa hidup itu dikarenakan hatinya telah kembali menjadi hidup setelah mendapatkan apa yang diinginkannya,dari sini kita tau bahwa hubungan manusia yang satu dengan yang lain diikat dalam hubungan rasa......baik itu Rasa Cinta,Rasa Kasih,Rasa Sayang,dsnya yang NOTABENE rasa-rasa tersebut ada didalam HATI .

Cinta menjadi indah karena ia melahirkan rasa aman,nyaman,damai dan bahagia.

Hanya Hati yang Hidup saja yang bisa merasakan rasa tersebut dia atas yang terimplementasikan / terapresiasikan lewat bahasa jiwa dan bahasa tubuh seperti rasa rindu / kasmaran,selalu ingin berduaan serta berdekatan terus dengan pasangannya hingga tidak ingin dipisahkan walau oleh / dengan apapun bahkan rela mati bersama seperti pada kisah Romi dan Yuli.

Cinta menjadi sebuah misteri karena ia memerlukan waktu,pengenalan,dan penyesuaian bentuk maupun rasa .

Sebelum kita melangkah lebih jauh perlu kita ketahui bersama apa itu waktu,menurut hemat penulis waktu memiliki arti harfiah adalah suatu perjalanan dari perhitungan matematis misal waktu ke menit,menit ke jam dstnya.Ataupun arti lainnya seperti perjalanan hidup dan perjalanan takdir.

Yang dimaksudkan disini adalah saat/ketika pertemuan maupun berakhirnya suatu hubungan Cinta Kasih diantara dua atau lebih pelakunya.

Perlunya pengenalan disini penekanannya pada pengenalan diri akan hakikat siapa diri kita sesungguhnya dan apa yang sebenarnya yang diinginkan dalam hidup ini.

Dan hal tersebut memerlukan kesesuian bentuk maupun rasa yang telah ada didalam diri yang umumnya disebut sebagai fitrah/sejatinya diri. ianya merupakan suatu proses yang tidak mudah bahkan perlu perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit untuk dapat sampai pada HAKIKAT / KENYATAAN yang sesungguhnya.

Cinta menjadi buta karena ketidaktahuan ataupun kekeliruan cara memandang dan memaknainya.

Hal ini berkaitan erat dengan apa yang dibahas sebelumnya diatas tadi,Cuma yang menjadi penekanan disini adalah jika keliru cara memandang/memaknai CINTA maka akan keliru pula pada prakteknya dan pada apa yang akan didapat (dihasilkan)dan seringkali yang terjadi adalah sebuah Dilema,dan rasa frustrasi yang bermuara pada Penganiayaan ke atas Diri Sendiri bahkan pada orang lain

Meski Samar namun hal ini sering menghinggapi kebanyakan pribadi dan bahkan sampai ikut berperan aktif menimbulkan kerusakan / kehancuran umat manusia baik sebagai suatu Pribadi, Kaum, Masyarakat, bahkan sebagai Bangsa/Negara.

Apakah ada kaitan antara diri sebagai sebuah pribadi,cinta dan kehidupan ?

Jawabnya ADA,karena seorang insan yang baik tentunya akan mampu meletakkan cinta pada hakikat yang sesungguhnya sehingga akan mampu pula menghargai arti hidup dan kehidupan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa,sehingga pada akhirnya terciptalah pula kehidupan yang DAMAI lagi BAHAGIA dimuka bumi ini.

Akhirul Kalam andai boleh Penulis memberikan pendapat sebagai Kesimpulan dari tulisan ini………..

Letakkanlah Kecintaan kepada Allah Swt diatas segala kecintaan kita pada hamba-hamba allah lainnya karena dari dialah semuanya berasal dan hanya padanya jua akhirnya semua akan kembali….Amin Ya Rabbal Alamin.